Thursday, September 29, 2011

SYARAT DITERIMA IBADAHNYA SESEORANG ITU

Alhamdulillah, sekali lagi Allah masih memberikan saya peluang untuk menulis di blog ini, semoga dapat memberi manfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan orang lain umumnya.

Saya rasa bahawa setiap orang dari kita dah pun tahu kalau kita diciptakan oleh Allah untuk memenuhi satu-satunya kehendak Allah SWT iaitu IBADAH.

Sesuai firman Allah SWT :

Dan ( ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaku. ( Ad-Zariyat 56 )

Nah… Sekarang Ummat Islam selalu berlumba-lumba ( ini baik ) untuk mencapai keridhoan Allah dalam beribadah. Ada yang bersembahyang malam, puasa daud, bertahlilan, berdoa di kuburan, meletakkan sesajian untuk si mayyit dan sebagainya..

Tinggal yang menjadi soalan, criteria ibadah apakah yang diterima oleh Allah SWT sehingga amalan kita tidak menjadi sia-sia bahkan mungkin menambahkan timbangan dosa kita di akhirat kelak?

Katakanlah ( Wahai Muhammad ) : Mahukan kami khabarkan kepada kamu akan orang-orang yang paling rugi amal-amal perbuatannya? : iaitu orang-orang yang telah sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka sentiasa betul dan baik pada apa sahaja yang mereka lakukan. ( Al-Kahfi 103-104)

Ketahuilah bahawa ibadah seseorang itu akan diterima jika dia memenuhi 2 syarat :
  1. Ikhlas kerana Allah
  2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.

Dalil bagi syarat pertama :
Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, lagi tetap teguh di atas tauhid dan supaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat dan yang demikian itulah agama yang benar ( al-Bayyina 5 )

 Sedangkan dalil bagi syarat kedua adalah :
Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak pernah “KAMI” lakukan maka amalan yang dilakukan itu akan ditolak. ( riwayat Muslim )

Perlu digaris bawah kata “ KAMI” untuk menegaskan kepada para pembaca bahwa Rasulullah saw sudah pun bersabda bahwa sebaik-baik kurun yang mengetahui serba-serbi agama adalah zaman Rasululah saw sendiri, kemudian zaman para sahabat, setelah itu zaman tabi’in dan yang terakhir zaman tabiu tabiin.
4 zaman pertama ini, dijuluki oleh para ulama dengan salaful ummah. Semoga Allah SWT merahmati mereka sepanjang masa dan menjadikan kita kelak sebagai salah satu dari mereka.

………………………………..

Dari 2 syarat yang disebutkan tadi, maka manusia di dalam melakukan ibadah akan terbagi kepada 4 bagian.. Pembahasan ini akan saya bawakan di hari lain kelak. Insya Allah.

Wednesday, September 21, 2011

Benarkah kita boleh berjumpa dengan para Nabi dan Wali2x yang sudah meninggal dunia?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Di abad ini, ramai yang mendakwa dirinya melakukan pertemuan dengan Nabi2x dan Wali yang sudah meninggal dunia di tempat-tempat tertentu ataupun di waktu-waktu tertentu. Sebagian mendakwa bahawa pada malam maulidur-Rasul, Rasulullah saw datang, oleh kerana itu mereka berdiri menghormati dan menyambutnya. Ada juga yang mendakwa berjumpa dengan wali ketika mereka tidur di kubur mereka untuk mendapatkan keberkahan serta bertawassul dengan mereka agar doanya terkabulkan. Dan ada juga yang sampai-sampai membawa sejumlah makanan kemudian diletakkan tempat tertentu untuk menjamu roh-roh suci tersebut dalam serangkaian acara.

Perlu kita ketahui bahwa ini merupakan kebathilan yang paling besar dan kebodohan yang paling nyata. Rasulullah tidak akan bangkit dari kuburnya sebelum hari kiamat, tidak ber-communicate kepada seorangpun, dan tidak menghadiri perjumpaan-perjumpaan ummatnya, melainkan beliau tetap tinggal di kuburnya sampai datang hari kiamat, sedangkan ruhnya ditempatkan pada tempat paling tinggi (‘illiyyin) di sisi Tuhannya, itulah tempat kemuliaan.

Firman Allah dalam Al-Quran :

Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian pasti mati, kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan ( dari kuburmu ) di hari kiamat. Al-Mu’minun 15-16


Rasulullah S.A.W juga pernah bersabda :

Aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkan/dibangunkan diantara ahli kubur di hari kiamat, dan aku adalah orang yang pertama kali memberi syafa’at.

Ayat dan hadist di atas serta ayat dan hadist yang lain yang semakna menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw telahpun meninggal dunia sebagaimana manusia yang lainnnya dan tidak akan bangkit kembali kecuali sesudah datang hari kebangkitan. Hal ini sudah merupakan kesepakatan para ulama muslimin, tidak ada pertentangan di antara mereka. Maka wajib bagi setiap individu muslim memperhatikan masalah-masalah orang-orang yang tertipu dengan syaitan serta kumpulannya dari perbuatan-perbuatan bid’ah dan khurafat yang tidak diturunkan oleh Allah kepada kita. Hanya Allah-lah sebaik-baik pelindung bagi kita. Kepada-Nyalah kita berserah diri dan tidak ada kekuatan serta kekuasaan apapun, kecuali kepunyaanya.

Sedangkan ucapan selawat dan salam atas Rasulullah saw adalah sebaik-baik pendekatan diri kepada Allah dan merupakan perbuatan yang baik

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran :

Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya berselawat atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya.
Al-Ahzab 56

Dan Rasulullah saw juga bersabda :

Barangsiapa mengucapakan selawat kepadaku sekali, maka Allah akan berselawat ( memberi rahmat ) kepadanya sepuluh kali lipat.


KHULASOH

Jadi, siapakah sebenarnya yang terlihat seperti mereka-mereka yang sudah meninggal dunia ini?

Bagi saya ada 3 kemungkinan untuk menjawab pertanyaan diatas..

1. Samaada itu adalah syaitan yang menjelma seperti mereka untuk menyesatkan manusia.
2. Ataupun yang berkata itu adalah PENIPU.
3. Ataupun anda yang mempercayainya adalah orang yang TERTIPU.


Reference : Menjaga Tauhid karya Syekh Abdul Aziz Bin Abdulllah Bin Baz

 

www.luthfi679.blogspot.com