Thursday, April 8, 2010

Rintihan hamba-Mu Ya Ghoffar.............


Bismillahirramanirrahim,
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang.

Alhamdulillah, hari ini, Engkau masih memberikan kesempatan hidup untukku sehari lagi. Engkau masih memberikan nikmat sehat bagi seluruh tubuhku. Engkau masih memberikan keluarga yang belum kembali ke Rahmat-Mu. Engkau masih memberiku tempat tinggal agar aku mudah berdzikir kepada-Mu. Engkau masih terus-menerus memberiku padahal Engkau tahu bahawa aku tidak mampu membalas kebudikan-Mu, Wahai Tuhanku.

Alangkah celakanya diriku, jika aku tidak mensyukuri nikmatmu. Alangkah, besar adzab-Mu, jika aku mengkufuri apa yang kau berikan. Alangkah, kotornya diriku saat aku memalingkan diriku daripada-Mu.

Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah.

Wahai Tuhanku yang Maha Pengampun. Sesungguhnya engkau berkata bahwa Ampunan-Mu lebih besar daripada lautan dosa kami. Rahmat-Mu lebih luas daripada kejahatan yang telah kami lakukan. Bagaimana kami mampu membalasnya ?. Walaupun, kami beribadah setiap pagi dan malam, shalat 5 kali sehari bahkan berpuasa sepanjang minggu, belum mampu menjamin mengecapi syuga-Mu Ya Allah.

Ribuan syaitan datang menghasut diri setiap saat, panggilan nafsu terus tergiang-giang di hati  ini. Kepada siapa lagikah aku harus berlindung melainkan kepada-Mu Ya Allah.

Aku takut Ya Allah, takut saat di Hari Mahsyar nanti, aku kehilangan Kasih Sayang-Mu kerana selalu melupakan-Mu di dunia ini. Zaman ini, Wahai Tuhanku, terlalu banyak kesenangan dunia yang mampu melalaikanku dari mengingati-Mu. Tariklah Nyawa ini secepatnya sebelum syaitan menjadi sahabatku. Dan, jika Engkau meridhoiku, perpanjanglah umurku ini, agar aku mampu membasahi lidahku dengan berdzikir kepada-Mu.

Wahai Tuhan, aku tahu, aku mengerti, bahkan aku memahami siapalah diri yang hina ini layak menjadi ahli syurga tanpa Ridho-Mu, tetapi aku takut untuk melihat siksaan api neraka-Mu Ya Allah, apalagi untuk menjadi bahan bakarnya. Maafkanlah diriku Wahai Tuhanku, kerana Siapa lagi yang dapat Memaafkan diriku kalau bukan Engkau Ya Allah yang Maha Dzat Suci.

Aku yakin dan aku percaya bahawa setetes api neraka-Mu, jika jatuh ke bumi, maka bumi yang dipenuhi dengan orang-orang yang sombong kepada-Mu, dan bangunan-bangunan yang menjadi kemegahan kami, akan hancur sekelip mata. Jikalau begitu, bagaimana aku sanggup untuk berdepan dengan kemarahan api neraka-Mu. Bagaimana mungkin diri ini, mampu untuk menghadap kepada-Mu saat di Hari Hisab nanti dengan jasad yang berlumuran dosa.

Allahu Akbar, Allah Maha Besar, Maha Pengampun, Maha Memberi Rahmat, Maha Kuasa atas segala-nya, ku pohon sekali lagi Ya Allah.

”Ambillah nyawa ini, jika Engkau tahu bahwa di saat akhir hidupku, aku akan membelakangi-MU. Aku ingin mati dalam iman masih di dada, dalam kepercayaan bahwa Engkaulah Tuhan-Ku. Janganlah, Engkau hilangkannya sebelum Engkau mencabut nyawaku”

”Engkaulah Yang Maha Berkehendak, hanyalah Ridho-Mu yang ku harapkan. Jika Engkau masih memberiku kehidupan di esok hari, basahkanlah lidah ini dengan dzikir-Mu, penuhkanlah hati ini dengan cinta-Mu, bersihkanlah fikiran ini dengan Nur-Mu dan jadikanlah aku sebagai hamba yang selalu bersyukur kepada-Mu.

MAAFKANLAH AKU YA ALLAH, TUHAN YANG MENCIPTAKAN-ku.



Tuesday, April 6, 2010

Diary March 2010




Akhir bulan March, aku diamanahkan oleh Pihak Sekolah ABIM untuk menggantikan kelas bagi Guru yang mendapat cuti bersalin. Mungkin, amanah ini akan ku jalani selama 2 bulan penuh.

Alhamdulillah, aku bersyukur kerana Allah memberikan kesempatan kepada diriku untuk berbuat kebaikan kepada Ummat-Nya seiring dengan umurku yang semakin hari, semakin berkurang. Tetapi, aku juga takut akan murka Allah, sekiranya aku kurang cekap dalam melaksanakan amanah ini.

KRONOLOGI PENGALAMANKU.........

Hari pertama, aku memasuki Kelas 2 Hamzah untuk berbagi ilmu tentang bahasa arab. First time masuk, aku rasa menyesal jugak kenape aku menerima amanah ini.. Ini kerana, sifatku yang belum dapat menyesuaikan diri dengan alam persekolahan untuk darjah 2 dan 3. Tapi, mengingat akan janji-Nya Allah kepada Hambanya tentang amal jariyah setelah aku meninggal nanti, membangkitkan kembali semangat aku untuk terus berbuat hasanah selama nyawa masih di kandung badan.

Second Day pulak , rasa keserasian diriku kepada anak murid masih belum berlaku. Kelelahan akibat melayani karenah budak-budak berterusan sehingga kebawa-bawa dalam mimpi tidurku. Seakan-akan, aku masih mengajar dalam kelas meskipun aku di alam mimpi.

Hari ketiga apalagi, keadaan masih belum stabil. Tetapi aku mulai menikmati indahnya bersama mereka. Tingkah  laku mereka yang melucukan, mengembalikan nostalgia diriku pada suatu saat dahulu.

Yaumul robi’, yaumul jum’ah. Hari yang dirahmati oleh Allah S.W.T, hari di mana, pelawak hiburan Malaysia, Din Beramboi, kembali ke pangkuan-Nya. Tetapi, kehilangan itu seakan tidak berpengaruh kepada pemikiran anak murid  sekolah ABIM. Karenah mereka masih saja berlaku, bahkan bertambah. Subhanallah, kalau bukan kerana Syurga-Nya, mungkin aku akan menarik diri untuk mempesiapkan diri dahulu sebelum melangkah ke alam guru murid sekolah rendah.

Cuti Sabtu dan Ahad telah berlalu. Hari ni, hari Isnin, penghulu hari persekolahan, Bismillah,  aku melangkah masuk ke sekolah dengan niat yang baru. Niat demi MENCETAK KADER UMMAH UNTUK KEJAYAAN BANGSA. Walaupun, hanya sebesar dzaarrah, semoga  pahala sekecil  itu dapat menghindarkan diriku dari api neraka.

Doa pembaca demi ketegaran penulis, sangat diharapkan. Agar semoga di saat akan datang, generasi pemuda akan datang di bawah kepimpinan anak murid didikan guru-guru ABIM saat ini.  


 

www.luthfi679.blogspot.com