Friday, May 28, 2010

SELAMAT HARI GURU



Alhamdulillah, buat kesekian kalinya, perayaan Hari Guru dapat berlangsung dengan lancar dan selamat. Hanya saje, pada tahun ini, Hari Guru terasa lebih meriah dibandingkan dengan sebelumnya. Ini disebabkan oleh kehadiran penulis yang secara tidak langsung turut meraikan jerih-payah guru-guru penulis semasa penulis  duduk di bangku Sekolah Rendah zaman dahulu.

Acara yang di targetkan bermula dari pagi, terpaksa diundurkan waktunya, kerana rahmat Allah yang datang secara tidak terduga (hujan-red ), membasahi seluruh bumi ABIM. Limpahan airnya bagaikan doa untuk para guru-guru agar terus berjuang mendidik kader ummat untuk kejayaan bangsa. Sesuai dengan Janjinya Allah 

مثل الذين ينفقون اموالهم في سبيل الله كمثل حبة انبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبه والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم

Barang siapa yang menyedakahkan hartanya kepada Allah, bagaikan sebuah benih/biji ( kebaikan-red ) yang tumbuh daripadanya tujuh tangkai, dan setiap tangkai itu menghasilkan 100 biji yang lain. 

Subhanallah, inilah ganjaran di dunia maupun di akhirat kelak bagi guru-guru ABIM yang terus-terus berusaha  menggali potensi anak-anak didiknya untuk meraih prestasi meskipun itu mengorbankan harta, jiwa, raga, maupun nyawa mereka sendiri.

Kembali kepada tajuk diatas, Hari Guru di ABIM berlangsung dengan suasana yang sangat meriah. Saat itu, seluruh murid-murid ABIM, Seri maupun Semi berkumpul di  lapangan sekolah untuk sama-sama menyaksikan IKRAR daripada Guru-guru untuk anak muridnya diteruskan dengan Koor Paduan Suara Guru Malaysia.

Setelah itu, guru-guru diberi waktu sekian menit untuk mengganti baju, preparing untuk SUKANEKA antara kami semua. Permainan berlangsung dengan rancak dan asyik, hingga akhirnya matahari tersenyum dengan hangatnya di atas kepala seluruh warga ABIM seakan meminta acara permainan dilabuhkan tirainya.

Turut dengan kehendak matahari, tidak bermaksud semangat guru-guru semakin berkurang. Bahkan bertambah, bertambah dan bertambah. Ini kerana ketika guru-guru sedang berehat seketika di ghurfah, ratusan murid membanjiri bilik guru untuk memberikan hadiah sebagai tanda syukur atau terima kasih kerana telah mendidik dan mengajar mereka. Alhamdulillah, penulis turut mendapat curahan itu, berbentuk hadiah maupun hanya sekadar doa saje.



Pendek cite, meja penulis penuh dengan hadiah dari murid-murid yang dikenal maupun yang tak terkenal. hehehe

Semoga saje, hadiah yang diberikan tidak berakhir di situ. Tetapi, rase kasih sayang antara sesama serta kemahuan untuk menuntut ilmu semakin meningkat dengan berjalannya acara seperti ini.

Tepat pukul 1.30, kedengaran suara Allah ( azan ) memanggil para hamba-Nya untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama'ah. Seluruh penghuni Kompleks ABIM  melaksanakan dengan khusyu' lalu berdzikir kepada-Nya dengan membaca surah Yassin agar Allah merahmati dan meridhoi perjuangan pendidikan yang suci ini.


Eit, eit, eit, Jangan berhenti baca dulu ( belum habis lagi tau )



 Ketika matahari telah meringankan senyumannya, ( 2.30 pm ), guru-guru diminta berkumpul di Surau untuk saling berbagi hadiah dan menyampaikan isi hatinya kepada guru-guru  yang lain. Tapi sebelum itu, majlis dimeriahkan dengan cabutan bertuah serta kotak beracun.

Entah pasal ape, penulis mendapat 2 nasib. Satu baik, satu buruk. First time, nama penulis dibacakan ketika cabutan bertuah, ( inilah seumur hidup penulis kene ngan cabutan yang satu ni, hehehe). 20 minit setelahnya, nama penulis disebutkan pula ketika sesi kotak beracun. Heiiii, nak tak kene kenelah nyanyi. Selamat sekolah tak runtuh mendengar suara penulis. hehehe.

Kemudian acara berakhir dengan menikmati juadah petang yang disediakan oleh pengerusi untuk guru-guru. Menunya terdiri daripada Ayam KFC, roti arab, sup cendawan ( ini favorit penulis ), kuah sweet and sour dan kek yang besarnya semeja. Belum lagi juadah ringan yang lain. Alhamdulillah99x, di saat ada rakyat di negara yang lain sedang kebuluran. Allah masih memberikan rezeki kepada kami semua.

nb : oh ye, hadiah penulis pada hari Guru ditujukan kepada teachar Raihan.
        
untuk gambar2 yang lain bolehlah didapatkan di :
http://www.facebook.com/photo.php?pid=30958178&id=1150096906#!/photos.php?id=1150096906




Thursday, May 20, 2010

Pentingnya sebuah Keyakinan

Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan. Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru.

Profesor (prof): Jadi, kamu percaya pada Tuhan?
Mahasiswa (ms): Tentu, prof.
Prof: Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Tentu
Prof: Apakah Tuhan mahabisa?
Ms: Ya
Prof: Saudaraku meninggal karena kanker meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya. Sebagian besar manusia, teman-teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit. Tapi Tuhan tidak. Bagaimana Tuhan seperti ini bisa bisa dikatakan baik? Hmm?
Ms: (Mahasiswa diam)
Prof: Kamu tidak dapat menjawab bukan? Mari kita mulai lagi. Apakah Tuhan itu baik?
Ms: Ya, tentu.
Prof: Apakah iblis itu baik?
Ms: Tidak
Prof: Dari mana datangnya iblis?

Ms: Dari....Tuhan.
Prof: Tepat. Sekarang katakan padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?
Ms: Ya.
Prof: Iblis berada dimana-mana bukan? Dan Tuhan tidak berbuat apapun bukan?
Ms: Ya.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan iblis?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Di dunia ini terdapat kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan? Semua ini merupakan hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini bukan?
Ms: Ya, prof.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan hal-hal tersebut?
Ms: (Mahasiswa tersebut tidak menjawab)
Prof: Ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati lingkungan sekitarmu. Katakan padaku nak, pernahkah kamu melihat Tuhan?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Katakan padaku, apakah kamu pernah mendengar suara Tuhan mu?
Ms: Tidak pernah prof.
Prof: Pernahkah kamu menyentuh Tuhan mu, merasakan Tuhan mu, mencium keberadaan Tuhan mu? Pernahkah kamu mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Ms: Tidak pernah, prof.
Prof: Lalu kamu masih percaya kepada Nya?
Ms: Ya.
Prof: Secara emperis, terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhan mu tidak eksis. Apa yang dapat kamu katakan mengenai itu, nak ?
Ms: Tidak suatu apapun. Saya hanya mempunyai keyakinan saya.
Prof: Ya, keyakinan. Itulah masalah yang dihadapi ilmu pengetahuan.


Ms: Prof, apakah panas itu ada?
Prof: Tentu.
Ms: Dan tentu juga ada yang namanya dingin?
Prof: Ya.
Ms: Tidak prof. Itu tidak benar.
(Ruang perkuliahan itu menjadi sangat hening)
Ms: Prof, kau dapat merasakan panas. Lebih panas, super panas, mega panas, sedikit panas, atau tidak panas. Tapi kita tidak mempunyai `dingin'. Kita dapat mencapai 458 derajat di bawah nol dimana tidak terdapat panas. Tapi kita tidak dapat lebih dari itu. Tidak ada yang namanya dingin. Dingin hanyalah suatu kata yang digunakan untuk mengambarkan ketidakadaan panas. Kita tidak dapat mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah lawan dari panas, prof, hanya ketidakadaan dari panas. (Keheningan terasa saat mahasiswa tersebut berhenti bicara)
Ms: Bagaimana dengan kegelapan prof? Apakah ada yang namanya kegelapan?
Prof: Tentu. Apakah malam itu jika tidak ada kegelapan?
Ms: Kau salah lagi prof. Kegelapan adalah ketidakadaan dari sesuatu. Kau bisa mendapatkan cahaya redup, cahaya normal, cahaya terang, cahaya yang berkedip-kedip. Tapi jika kau tidak mempunyai cahaya, kau tidak memiliki apapun dan itu disebut kegelapan, bukan? Dalam realitas kegelapan itu tidak ada. Jika ada, kau akan mampu membuat kegelapan semakin gelap bukan?
Prof: Jadi, apa maksudmu anak muda?
Ms: Prof, maksudku adalah premis filosofismu terbantahkan.
Prof: Terbantah? Dapat kau jelaskan bagaimana?
Ms: Prof, kau mencoba menjelaskan dalam premis dualitas. Kau berpendapat bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian, Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat. Kau melihat konsep keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Prof, ilmu pengetahuan bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pikiran. Pikiran menggunakan listrik dan magnetik, tapi tidak pernah terlihat, tidak pernah dipahami sepenuhnya oleh siapapun. Untuk melihat kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa kematian tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial. Kematian bukanlah lawan dari kehidupan, hanya ketidakadaan kehidupan. Sekarang, katakan padaku prof, apakah kau mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evaluasi dari monyet ?
Prof: Jika kau menarik referensi dari proses evaluasi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut.
Ms : Pernahkah kau mengamati proses evaluasi dengan mata kepalamu sendiri prof ?
Prof: (Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah).
Ms : Karena tidak ada seorangpun yang pernah mengamati bagaimana proses evaluasi dan bahkan tidak dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan, apakah kau tidak mengajarkan sesuatu yang hanya pendapatmu, prof?
(Kelas menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para mahasiswa)
Ms: Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat otak professor?
(Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas)
Ms: Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau menciumnya?... Tidak seorangpun bukan. Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak. Dengan segala hormat prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliahmu, prof?
(Ruangan menjadi hening. Profesor memandang kepada mahasiswa tersebut, mukanya tidak dapat di tebak)
Prof: Aku rasa, kau dan teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, nak.
Ms: Tepat prof…penghubung antara manusia dan Tuhan adalah KEYAKINAN. Itulah yang menjaga semua hal bergerak sebagaimana mestinya dan kehidupan tetap berjalan.

Saturday, May 15, 2010

Best Memory



3 tahun sudah pun berlalu, dari hari berubah ke minggu, dari minggu berubah ke tahun sampai lah saat ini di mana goresan nostalgia zaman dulu masih mengalir deras di sanubari penulis.

Benarlah kata seorang ulama’, “ persahabatan adalah cara tuhan mengurus kita “. Dengan sahabat, manusia mampu menuju ke hidup yang lebih berarti.

Gambar diatas, merupakan jumlah keseluruhan Siswa Akhir KMI ( form six ) tahun 2008, yang selama 6 tahun berturut-turut telah menemani perjalanan penulis dalam menempuh proses pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Seramai 880 orang telah merubah diri penulis secara keseluruhan. Prinsip penulis yang selalu mengatakan ” life is better  without bad boy ” berubah kepada  ” Best part of  my life,   when bad boy come to us”. Dengan kehadiran merekalah, kita dapat menilai diri kita kembali. Mereka lah yang selalu mengingatkan diri penulis bahwa baik ataupun jahat bagaimanapun manusia itu, tugas kita sebagai sahabat adalah menemani mereka dan membimbing mereka ke arah yang lebih baik. Ingatlah, bukan tugas kita untuk mengusahakan agar orang mencintai kita, tapi tugas kita adalah mencintai orang.

Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illa Allah. Allahu Akbar.

Terima Kasih Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakan mereka untuk menjadi sahabat seperjuanganku. Engkau telah memenuhi memori diriku dengan indahnya persahabatan yang mereka ulurkan padaku. Meskipun terkadang ia bercampur dengan suka duka antara kami.

Jadikanlah Kami selalu terikat antara satu sama lain di dalam memperjuangkan hakikat hidup ini, dan pertemukanlah kami semua di destinasi terakhir-Mu yang terindah iaitu syurga-Mu. Janganlah Engkau pisahkan diri kami, berjalan ke arah yang tidak Engkau ridhoi.
 

www.luthfi679.blogspot.com