Alhamdulillah, sekali lagi Allah masih memberikan saya peluang untuk menulis di blog ini, semoga dapat memberi manfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan orang lain umumnya.
Saya rasa bahawa setiap orang dari kita dah pun tahu kalau kita diciptakan oleh Allah untuk memenuhi satu-satunya kehendak Allah SWT iaitu IBADAH.
Sesuai firman Allah SWT :
Dan ( ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaku. ( Ad-Zariyat 56 )
Nah… Sekarang Ummat Islam selalu berlumba-lumba ( ini baik ) untuk mencapai keridhoan Allah dalam beribadah. Ada yang bersembahyang malam, puasa daud, bertahlilan, berdoa di kuburan, meletakkan sesajian untuk si mayyit dan sebagainya..
Tinggal yang menjadi soalan, criteria ibadah apakah yang diterima oleh Allah SWT sehingga amalan kita tidak menjadi sia-sia bahkan mungkin menambahkan timbangan dosa kita di akhirat kelak?
Katakanlah ( Wahai Muhammad ) : Mahukan kami khabarkan kepada kamu akan orang-orang yang paling rugi amal-amal perbuatannya? : iaitu orang-orang yang telah sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka sentiasa betul dan baik pada apa sahaja yang mereka lakukan. ( Al-Kahfi 103-104)
Ketahuilah bahawa ibadah seseorang itu akan diterima jika dia memenuhi 2 syarat :
- Ikhlas kerana Allah
- Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
Dalil bagi syarat pertama :
Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, lagi tetap teguh di atas tauhid dan supaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat dan yang demikian itulah agama yang benar ( al-Bayyina 5 )
Sedangkan dalil bagi syarat kedua adalah :
Barangsiapa yang beramal dengan amalan yang tidak pernah “KAMI” lakukan maka amalan yang dilakukan itu akan ditolak. ( riwayat Muslim )
Perlu digaris bawah kata “ KAMI” untuk menegaskan kepada para pembaca bahwa Rasulullah saw sudah pun bersabda bahwa sebaik-baik kurun yang mengetahui serba-serbi agama adalah zaman Rasululah saw sendiri, kemudian zaman para sahabat, setelah itu zaman tabi’in dan yang terakhir zaman tabiu tabiin.
4 zaman pertama ini, dijuluki oleh para ulama dengan salaful ummah. Semoga Allah SWT merahmati mereka sepanjang masa dan menjadikan kita kelak sebagai salah satu dari mereka.
………………………………..
Dari 2 syarat yang disebutkan tadi, maka manusia di dalam melakukan ibadah akan terbagi kepada 4 bagian.. Pembahasan ini akan saya bawakan di hari lain kelak. Insya Allah.
No comments:
Post a Comment