Monday, November 16, 2009

RACUN ( Poison )

      Dahulu kala di negeri Cina, seorang gadis bernama Li-Li menikah lalu hidup bersama suami dan ibu mertuanya, Belum lama tinggal di rumah itu, Li-Li telah merasa bahwa ia sama seklai tidak bisa aku dengan ibu  mertuanya, Metuanya mempunyai watak yang sanga berbeda, banyak kebiasaanya yang menjengkelkan Li-Li, belum lagi ia selalu mencela Li-Li.

     Hari berganti minggu, minggu berganti bulan Li-Li dan mertuanya selalu terlibat dalam perdebatan dan permusuhan. Dan yang membuat keadaan semakin buruk adalah menurut tradisi Cina, Li-Li harus membungkukkan badan kepada ibu metuanya dan menaati semua kehendaknya, semua amarah dan ketikabahagiaan di rumah tangga membuat suami Li-Li menjadi tertekan.

   Akhirnya, Li-Li tidak sanggup lagi menghadapi watak buruk dan sifat diktator ibu mertuanya Ia memutuskan untuk berbuat sesuatu. Kemudian, pergialn ia menemui Tuan Huang, sahabat baik ayahnya, yang pekerjaanya menjual berbagai ramuan tradisional. Ia menceritakan masalah yang dihadapinya dan memohon kiranya boleh meminta racun sehingga ia bisa menuelesaikan semua problem yang dihadapinya.

     Tuan Huang berpikir sejenak lalu berkata, " Li-Li, akuakan membantumu, tapi kau harus menaati perintahku!"

     " Baik, Tuan Huang, aku akan melakukan apa saja perintahmu," jawab Li-Li..

      Tuan Huang pergi ke ruang belakang beberapa menit kemudian muncul dengan sebuah bungkusan di tangannya.

     " kau tidak boleh menggunakan racun yang keras untuk menyingkirkan ibu mertuamu, kerana orang-orang nantiakan curiga. Kuberi kau beberapa ramuan yang perlaha-lahan akan menimbun racun di tubuhnya, Setiap hari, siapkan masakan yang lezat, lalu masukkan sedikit ramuan ini ke dalam mangkuknya. Nah, agar tidak membuat orang lain curiga sepeniggalnya nanti, mulai sekarang kau harus bersiakap manis kepadanya, Jangan berdebar lagi dengannya, taati segala perintahnya, dan perlakukan dia bagai seorang ratu, " kata Tuan Huang.

     Li-Li merasa sangat senang dan berterima kasih kepada Tuan Huang. Ia segera kembali ke rumah untuk mulai melaksanakan rencanaya. Minggu berganti bulan, waktu terus berjalan dan tiap hari Li-Li menghidangkan makan khusus untuk ibu mertuanya. Ia ingat betul nasihat Tuan Huang agar tidak bertindak mencurigakan . Ia lalau mengendalikan amarahnya, menaati mertuanya, dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.

     Setelah 6 Bulan, keadaan rumah tangga mereka berubah. Li-Li selalu mengendalikan diri sehingga hampir tidak pernah marah atau jengkel lagi. Ia tidak pernah lagi berdebat, karena ibu mertuanya sekarang tampak lebih ramah dan mudah dilayani.

    Sikap sang mertua terhadap Li-Li pun berubah, ia mulai menyayang Li-Li seperti anak kandungnya sendiri. Ia selalu berkata kepada kerabat dan temannnua bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik. LI-Li dan metunya: satu denga lainnya, sekarang bersikap seperti anak dan ibu kandungnya. Suami Li-Li tentu saja merasa bahagia menyaksikan perubahan ini.

     Suatu hari Li-Li pergi memenui Tuan Huang untuk memohon pertolongganya lagi,"Tuan Huang yang saya hormati, tolong bantu akau untuk menyelamatkan mertuaku dari racun itu! Ia telah berubah menjadi wanita yang sangat baik. Aku sekarang mencintainya seperti ibuku senidiri. Aku tidak ingin ia mati kerana racun yang kuberikan kepadanya.."

    Tuan Huang tersenyun dan menanggukkan kepadalnya,"Li-Li , tak ada yang perlu kau khawatirkan. Aku tidak pernah memberimu racun. Ramuan yang kuberikan kepadamu adalah vitamin dan obat kuat untuk memperbaiki kesehatan mertuamu. Racun yang sebenarnya tersimpan dalam pikiran dan sikapmu terjadapnya. Namun, semua racun itu sekarang telah terkikis habis oleh kasih sayang kau berikan kepada."


                                                                           *******

    Pernahkah kau sadari bahwa bagaimana kau memperlakukannya orang lain adalah bagaimana orang lain itu juga akan memperlakukanmu. Ada pepatah Cina berbunyi: Orang yang mencintai orang lain akan mendapatkan balasan cinta dari orang itu ( Author Unknown )

No comments:

 

www.luthfi679.blogspot.com