Friday, January 29, 2010

Antara Manusia dan Kambing.



Kenape penulis memberi tajuk ini? Setahun yang lepas, saat penulis mengabdi di Gontor satu, Pak Kyai menekankan tentang 2 subjek diatas agar kita sebagai manusia sentiasa mengingat akan perbezaan diri kita dengan kambing. Kerana sekarang banyak manusia yang telah menjadi kambing-kambing di zaman modern ini.

Akhir-akhir ini, ramai manusia di zaman sekarang hanya memikirkan tentang dirinya sendiri. Mereka menganggap bahwa hidup ini hanyalah untuk makan,minum,bekerja lalu menikah kemudian memiliki anak, menjadi tua lalu meninggal. Lalu, apa bezanya manusia seperti ini dengan hidupnya kambing. Bukankah hidupnya kambing juga diisi dengan makan, menikah, melahirkan anak dan mati.

Wah, malu dong, kita seharusnya. Apakah mahu kita disamakan dengan kambing?. Kalau penulis sih, ya jelas tidak mahu. Bukankah kita memiliki akal untuk berfikir, mulut untuk berbicara dan berbagai lagi nikmat yang lain yang tidak ada pada diri seekor kambing. Kenapa kita harus disamakan?

Pak kyai berkata seperti itu kerana kita sebagai manusia seharusnya ingat bahwa kita tidak hidup untuk diri kita sendiri. Kita hidup untuk menghidupi orang lain, kita berjuang untuk memperjuangkan agama, menjadi kuat untuk memperkuat agama, belajar untuk mengajar,berkasih sambil mengasihani dan segala apa saja yang mampu kita berikan kepada agama kita.

Trimurti Pondok ( pendiri Gontor-red) selalu berkata ”Bondo,bahu,pikir lek perlu sak nyawane pisan” yang berarti ” Harta,tenaga,fikiran bahkan kalau perlu nyawa kita korbankan untuk kejayaan islam di bumi ini”. Inilah manusia sejati.Manusia yang ingin hidupnya berguna untuk kehidupan orang lain. Walaupun manusia tersebut meninggal, dirinya akan selalu hidup di diri orang lain. Dengan fikirannya, ia mampu menggerakkan semangat orang lain yang masih hidup. Jelas, sangat berbeza dengan kambing.

Hidup dengan prinsip kambing akan merugikan kita. Kerana kambing kali kambing akan tetap kambing. 1000 kali kambing akan tetap kambing. Bahkan  1000 tahun, dia akan tetap menjadi kambing. Begitulah hakikat kambing sebenarnya.

Sedangkan  anda?..........



No comments:

 

www.luthfi679.blogspot.com